Teori Pasang Surut Beserta Penjelasannya -
Teori Pasang Surut ini merupakan salah satu teori tentang pembentukan tata surya yaitu teori pasang surut. Teori Pasang surut ini
sangatlah mengesankan karena dalam terjadinya memerlukan adanya gaya gravitasi yang berada pada gravitasi bumi dan gravitasi bulan.
Gaya pasang surut bulan
yang berada di permukaan bumi adalah suatu gaya yang menentukan perbedaan selisih gaya gravitasi yang berada di tempat itu sehingga pusat gravitasi bumi
dan pusat gravitasi bulan dengan adnya gaya partikel yang diletakkan di permukaan bumi.
Sehingga terdapat beberapa jenis definisi yang menerangkan tentang
teori pasang surut ini, yang dimana mereka menjelaskan tentang peristiwa naiknya suatu massa dan turunnya suatu massa. Hal ini dapat diawali dengan formasi
bumi dengan bulan sehingga dapat dikaji dengan menggunakan kosmogoni. Kosmogoni (Cosmogony) ini merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam
semesta. Sehingga orbit-orbit planet hampir sebidang dan paralel-paralel yang terdapat pada equator matahari. Baca juga
Teori Proses Terbentuknya Bumi
Semua orbit-orbit planet yang berada di
matahari memiliki arah putaran yang yang sama yaitu adanya perlawanan arah jarum jam, sehingga hanya beberapa planet yang dapat berotasi searah dengan arah
jarum jam tersebut, seperti Planet Venus, Uranus dan Pluto.
Astronom Jeans dan Jeffreys pada tahun 1917 mengeluarkan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya terdiri dari matahari yang saat itu tanpa memiliki
anggota atau makhluk hidup. Adanya proses terbentuknya planet-planet dan anggota atau makhluk hidup lainnya terbentuk karena adanya beberapa bagian dari
matahari yang tertarik dan terlepas karena adanya pengaruh gaya gravitasi bintang yang melintas sehingga mendekati matahari.
Bagian yang terlepas itu
berbentuk seperti cerutu panjang atau bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil, sehingga dapat berputar mengelilingi matahari. Sehingga proses
tersebut akan dapat mendingin sehingga dapat membentuk sebuah bulatan-bulatan yang disebut planet.
Teori pasang surut ini pertama kali dikemukakan oleh seorang geografi yang bernama Buffon pada tahun 1707-1788. Menurut Buffon tata surya berasal dari
materi matahari yang terlempar ketika adanya sebuah tabrakan antara matahari dengan komet. Kemudian Astronom Inggris, James Jeans pada tahun 1877-1946
mengemukakan bahwa
Tata Surya merupakan sebuah sistem yang merupakan hasil interaksi antara bintang lainnya dan matahari.
Adanya perbedaan ide yang ia
munculkan dengan ide Chamberlin dan Moulton ini terletak pada absennya prominensa. Adanya proses pembentukan tata surya menurut teori pasang surut ini
menjelaskan bahwa adanya matahari dengan bumi. Dan keadaan keduanya memiliki kadar daya gravitasi yang berbeda. Tetapi massa matahari lebih besar dari pada
massa bumi. Namun ketika terjadinya gaya pasang surut antara bumi dengan matahari ini, sehingga akan terbentuk sebuah momentum sudut. Adanya besaran massa
yang tidak menjadi patokan utama tentang besaran momentum sudut ini.
Yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah adanya kecepatan rotasi dari benda
tersebut. Jadi kita tidak perlu resah walaupun matahari tersebut memiliki massa yang sangat besar, sehingga kecepatannya tidak lebih besar dibandingkan
dengan kecepatan bumi, maka momentum sudut matahari ini lebih kecil dari pada bumi.
Pada umumnya, struktur planet ini sama seperti struktur tata surya. Sehingga tata surya memiliki beberapa fitur yang sangat berbeda-beda yang harus
dijelaskan dengan cara kosmogoni serius. Berikut ini merupakan penjelasan benda-benda angkasa, antara lain :
Baca juga
Teori Nebula dan Penjelasannya
Benda-benda luar angkasa
- Orbit Planet- Orbit Planet ini hampir coplanar dan juga paralel ekuator matahari.
- Orbit Planet ini hampir berbentuk melingkar.
- Orbit planet Matahari dapat berlawanan dengan arah rotasi matahari.
- Planet juga dapat berputar di sekitar sumbu mereka.
- Adanya jarak planet berada pada sekitar yang dapat mematuhi empiris Titius-Bode hukum i, e.
- Adanya jarak antara matahari dengan planet-planet lainnya sehingga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Hukum Bode.
- Dimana terdapat sumbu semimajor yang dinyatakan dalam bentuk AU.
- Planet ini memiliki 98% dari momentum sudut yang berada pada system tata surya, tetapi hanya ada 0,15% dari massa total.
- Planet terestrial dan raksasa akan menunjukkan bentuk fisik dan perbedaan kimia.
- Struktur sistem satelit planet sehingga dapat menyerupai miniatur sistem matahari.
Labels: Geografi