Proses Terbentuknya Bumi dan Beberapa teorinya -
Bumi adalah sebuah planet yang berada di dalam sistem tata surya yang keberadaanya berfungsi sebagai tempat tinggal seluruh
makhluk hidup beserta isi isinya. Dalam
terbentuknya bumi, kita tidak akan tahu secara pasti tentang bagai mana proses bumi tercipta, bahkan para ahli
arkeologi sekalipun tidak akan mengetahui secara pasti bagaimana
proses bumi diciptakan dan
keberadaan bumi.
Tetapi yang diketahui bahwa proses
terbentuknya bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya, sehingga para ahli mengeluarkan pendapatnya yang mengemukakan teori-teorinya tentang
proses terbentuknya tata surya yang merupakan juga proses terbentuknya bumi bahwasannya dapat dibagi menjadi beberapa proses, antara lain sebagai berikut. Baca juga
Aspek Geografi Beserta Contohnya
Teori Nebula (Kabut)
Teori Nebula dapat disebut juga dengan Teori Kabut Kant-Laplace yang dikemukakan oleh seorang yang bernama Immanuel Kant pada tahun
1755 dan Peiere De Laplace pada tahun 1796. Teori ini dapaat menjelaskan bahwa di jagat raya terdapat gas-gas yang berkumpul sehingga menjadi kabut
(nebula).
Kabut tersebut dapat berupa debu, es, dan gas-gas yang sebagian besar unsur-unsur gas tersebut dapat berupa hidrogen. Adanya gaya gravitasi dapat
membentuk sebuah kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian menyusut dan mengeras serta dapat berputar dengan semakin cepat. Dalam proses terjadinya
perputaran yang sangat cepat, materi kabut yang berada pada bagian khatulistiwa terlempar memisah sehingga dapat memadat karena pendinginan. Bagian yang
terlepar tersebut kemudian dapat membentuk planet-planet yang terdapat dalam tata surya.
Tahap-tahap terbentuknya bumi pada teori nebula ini yaitu dapa berupa :
Matahari dan planet-planet masih berbentuk gas, sehingga kabut menjadi pekat dan besar.
Kabut berputar dan memadat sehingga dapat terjadi pada pusat lingkaran, karena adanya gaya gravitasi.
Kemudian terbentuk planet-planet dari materi-materi kecil yang pada saat itu dalam keadaan bersamaan sehingga dapat terbentuknya matahari yang lebih kecil
dari matahari
Apabila Materi tersebut semakin membesar dan tumbuh sehingga melakukan gerakan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan dapat
membentuk susunan keluarga matahari.
Teori Planetisimal
Teori Planetisimal dikemukakan oleh seorang yang bernama Forest Ray Multon seorang ahli astronomi dan bersama rekannya yaitu Thomas
C.Chamberlain, Dia adalah seorang ahli geologi, pada awal abad ke 20. Teori ini mengatakan bahwa matahari terdiri dari gas-gas yang bermassa besar dan
ketika bintang melintas disamping matahari dengan jarak yang sangat dekat dan hampir terjadi tabrakan.
Dekatnya bintang dan matahari tersebut terdapat
pengaruh gaya gravitasi yang mengakibatkan tertariknya gas-gas dan materi material yang ringan pada bagian tepi, dari besarnya gaya gravitasi tersebut
sebagian materi kemudian terlempar sehingga meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang sehingga membentuk gumpalan-gumpalan akibat dari
penyusupan, lalu terjadilah pendinginan dan padat, sehingga terjadilah planet-planet yang mengelilingi matahari yang berada di tata surya.
Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pasang surut ini dikemukakan oleh 2 orang yang bernama James Jeans dan juga Harold Jeffereys pada tahun 1918. Teori
ini menjeaskan bahwa terbentuknya bumi yaitu ketika itu terdapat suatu bintang besar yang mendekati matahari sehingga ia masih berbentuk
gas, dari besarnya
massa matahari dan besarnya massa bintang yang melaju dengan cepat.
Sehingga kecepatan matahari dan bintang itu dapat membentuk sebuah tonjolan-tonjolan
pada matahari yang disebabkan oleh gaya tarik bintang yang melaju. Semakin menjauhnya bintang yang melaju dengan matahari maka tonjolan-tonjolan tersebut
akan berpisah dan membentuk sebuah gumpalan-gumpalan gas yang membeku sehingga terbentuklah plant-planet baru termasuk diantaranya yaitu bumi.
Teori Bintang Kembar
Teori bintang kembar dikemukakan oleh seseorang yang bernama R.A. Lyttleton yaitu seorang ahli Astronomi, bahwa menurutnya
terbentuknya bumi itu berasal dari bintang kembar yang berkombinasi.
Dimana salah satu bintang tersebut meledak sehingga bahan materialnya terlempar karena
dari besarnya gaya gravitas bintang yang tidak meledak membuat material yang terlempar kemudian akan tertarik oleh gravitasi dan kemudian akan mengelilingi
matahari. Bintang yang tidak meledak disebut dengan matahari. Sedangkan pecahan bintang yang lainnya adalah planet-planet yang mengelilinya.
Teori Big Bang
Teori Big Bang ini berawal dari puluhan milyaran tahun, yang kemudian awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya
yang lalu. Putaran tersebut dapat memungkinkan bahwa bagian-bagian kecil dan ringan dapat terlempar ke luar serta bagian besarnya berkumpul di pusat dengan
membentuk cakram raksasa yang dimana suatu saat akan terjadi ledakan dahsyat dari gumpalan besar tersebut sehingga membentuk galaksi dan nebula-nebula. Baca juga arkilel terkait
Proses Terjadinya Hujan
Kemudian selama kurang lebih 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membuka dan membentuk galaksi bimasakti, dan membentuk sistem tata surya.
Gumpalan-gumpalan yang terlempar keluar dapat mengalami kondensasi, sehingga membentuk sebuah gumpalan-gumpalan yang dingin dan memadat. Kemudian gumpalan
tersebut membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dari teori teori diatas mungkin belum ada kepastian yang lebih benar tentang terbentuknya Bumi, sehingga teori-teori tersebut masihlah belum 100% benar
jadi bisa saja semua teori tersebut benar atau juga bisa saja salah. Namun demikian Allah telah menjelaskan bagaimana terbentuknya alam semesta dan juga
bumi dalam Al-Qur'an Surat Fushilat (ayat 9 sampai 12). Sekian dan Teriamakasi Wassalamualaikum......
Labels: Geografi