Tokoh Politik
|
Pengertian
Budaya Politiknya
|
Gabriel A. Almond & Sidney
Verba
|
suatu sikap orientasi yang khas warga
negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap
peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu.
|
Samuel Beer
|
nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang
bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus
dilakukan oleh pemerintah
|
Larry Diamond
|
keyakinan, sikap, nilai, ide-ide,
sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka
dan peran masing-masing individu-individu dalam sistem itu.
|
Gabriel A. Almond & G.
Bingham Powell Jr.
|
suatu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan,
nilai-nilai, dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota
masyarakat, termasuk pola kecenderungan-kecenderungan khusus serta pola-pola
kebiasaan yang terdapat pada kelompok-kelompok dalam masyarakat.
|
Alan R Ball
|
suatu susunan yang terdiri dari
sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan
sistem politik dan isu-isu politik.
|
Marbun
|
pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi dan
pilihan politik seseorang
|
Mochtar Masoed, Colin Mac
Andrews
|
sikap dan orientasi warga suatu
negara terhadap kehidupan pmerintahan negara dan politiknya.
|
Rusadi Suminta-pura
|
pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap
kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik
|
KOMPONEN
|
PENGERTIAN
|
Orientasi Kognitif
|
Suatu
orientasi yang meliputi berbagai pengetahuan dan keyakinan tentang sistem
politik. Hal ini berkaitan dengan aspek pengetahuan seseorang mengenai
jalannya sistem politik.
|
Orientasi Afektif
|
Suatu orientasi yang menunjuk kepada
aspek perasaan atau ikatan emosional seorang individu terhadap sistem
politik.
|
Orientasi Evaluatif
|
Suatu
orientasi yang berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem
politik, selain itu juga menunjukkan pada komitmen terhadap nilai-nilai dan
pertimbangan-pertimbangan politik tentang kinerja sistem politik.
|
BENTUK
AKTIVITAS
|
URAIAN
/ KETERANGAN
|
Perilaku Politik
(Political
Behavior)
|
Perilaku politik dapat dinyatakan sebagai keseluruhan
tingkah laku aktor politik dan warganegara yang telah saling memiliki
hubungan antara pemerintah, dan antara kelompok masyarakat dalam rangka
proses pembuatan, pelaksanaan, dan penegakan keputusan politik.
|
Budaya Politik
(Political Culture)
|
Budaya
politik merupakan suatu sikap orientasi yang khas warganegara terhadap sistem
politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warganegara
yang ada di dalam sistem itu.
|
Kelompok
Kepen-tingan
(Interest Group)
|
Kelompok atau organisasi yang berusaha mempengaruhi
kebijaksanaan pemerintah tanpa berkehendak memperoleh jabatan publik.
Kelompok kepentingan tidak berusaha menguasai pengelolaan pemerintahan secara
langsung, meskipun mungkin pemimpin-pemimpin atau anggotanya memenangkan
kedudukan-kedudukan politik berdasar pemilihan umum.
|
Kelompok Pene-kan
(Pressure Group)
|
Kelompok
yang dapat mempengaruhi atau bahkan membentuk kebijaksanaan pemerintah.
Adapun cara yang dipergunakan dapat melalui persuasi, propaganda, atau
cara-cara lain yang dipandang lebih efektif.
|
BUDAYA POLITIK
|
KETERANGAN
|
Budaya politik parokial
(parochial political culture)
|
Budaya politik ini terbatas pada satu
wilayah atau lingkup yang kecil atau sempit, terdapat dalam masyarakat yang
tradisional dan sederhana, tidak ada peran politik yang bersifat khas dan
berdiri sendiri, masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap
obyek-obyek politik yang luas, kecuali dalam batas-batas tertentu diselitar
tempat tinggal, disebabkan oleh faktor kognitif (rendahnya tingkat
pendidikan)
Ciri-cirinya, antara lain ;
-
apatis,
-
pengetahuannya tentang politik rendah,
-
kesadaran berpolitiknya rendah, serta
-
tidak peduli dan menarik diri dari kehidupan politik.
|
Budaya politik kaula
(subject political culture)
|
Budaya politik ini menunjuk pada orang-orang yang
secara aktif patuh kepada pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-undang,
tetapi tidak melibatkan diri dalam politik atapun memberikan suara dalam
pemilihan, masyarakatnya sudah mempunyai minat, perhatian, kesadaran,
terhadap sistem sebagai keseluruhan, masyarakat yang bersangkutan sudah
relatif maju (baik sosial maupun ekonominya), tetapi masih bersifat pasif.
Orientasinya mengembangkan pranata-pranata demokrasi lebih bersifat efektif
dan normatif daripada kognitif.
Ciri-ciri budaya politik ini antara lain;
-
memiliki pengetahuan politik cukup
-
partisipasi politik minim
-
kesadaran berpolitik rendah.
|
Budaya politik partisipan (participant political culture)
|
Budaya politik ini merupakan suatu
bentuk budaya politik dimana anggota masyarakat cenderungh diorientasikan
secara eksplisit terhadap sistem secara keseluruhan dan terhadap struktur dan
poroses politik secara administrasi. Budaya politik ini ditandai adanya
kesadaran bahwa dirinya ataupun orang lain sebagai anggota aktif dalam
kehidupan politik. Oleh karena itu, warganegaranya tidak hanya diorientasikan
terhadap partisipasi aktif dalam, tetapi juga sebagai subyek dimana hukum dan
kekuasaaan serta kelompok utama lebih beragam.
Ciri-ciri, antara lain ;
-
pengetahuan politik tinggi
-
kesadaran politik tinggi
-
partisipasi politik aktif,
-
kontrol politik aktif.
|
BUDAYA POLITIK
|
KETERANGAN
|
Hierarkhi yang tegas
|
memilahkan
dengan mengambil jarak antara pemegang kekuasaan dengan rakyat sehingga
kalangan birokrat sering menampakkan diri dengan self-image yang
bersifat benevolent. Seolah-olah mereka sebagai kelompok pemurah, baik
hati dan pelindung rakyat, sehingga ada tuntutan rakyat harus patuh, tunduk,
dan setia pada penguasa. Perlawanan terhadap penguasa akan menjadi ancaman
bagi rakyat. Lebih tragis lagi, suatu upaya untuk melindungi hak mereka
sendiri pun diartikan sebagai perlawanan pula.
|
Budaya politik patronage
|
sebagai budaya yang paling
menonjol di Indonesia. Pola hubungan dalam budaya politik patronage ini
bersifat individual, yakni antara si patron dan si client,
majikan dan pembantu, atasan dan bawahan. Antara keduanya terjadi interaksi
yang bersifat resiprokal atau timbal balik dengan mempertukarkan kekuasaan,
kedudukan, jabatan dengan tenaga, dukungan, materi, dan loyalitas. Budaya
politik ini menjadi salah satu penyebab maraknya praktik KKN dan
ketidakadilan dalam masyarakat.
|
Budaya neo-patrimonialistik
|
negara
memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik, seperti birokrasi di
samping juga memperlihatkan atribut yang bersifat patrimonialistik
|
SIKAP-SIKAP
|
PENGERTIAN
|
radikal
|
sikap seseorang yang menghendaki
perubahan terhadap sesuatu yang ada secara cepat. Sikap radikal menghendaki perubahan
semua tatanan atau semua aspek kehidupan masyarakat sampai ke akar-akarnya,
dan jika perlu dengan kekerasan.
|
politik
status quo
|
mereka yang berusaha mempertahankan staus quo dan
mendukung sistem itu secara utuh, sekaligus pelakunya. Merekalah yang
sebenarnya terhanyut dalam kenikmatan penguasaan asas ekonomi, politik,
hukum, sosial dan lain sebagainya.
|
Status
quo
|
suatu sikap dari suatu rezim yang
berkuasa apabila terjadi peralihan kekuasaan agar tetap dalam satu rezim itu,
dan berusaha tidak ada perubahan dengan maksud agar kesalahan-kesalahan rezim
itu dapat terungkap.
|
Konservatif
|
sikap yang dipertahankan oleh rezimnya agar kelompok itu
tidak terusik dalam kehidupannya dan terhormat dalam masyarakat dan
bangsanya, serta seolah-olah semua keberhasilan yang dicapai merupakan
perjuangan rezimnya serta tidak ada kekuatan lain yang mampu melaksanakan
pemerintahan.
|
politik
moderat
|
sikap menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem atau berkecenderungan perilaku ke arah dimensi atau
tengah jalan. Pandangannya cukup dan mampu mempertimbangkan pandangan pihak
lain.
|
TOKOH
|
BUDAYA POLITIK YANG DOMINAN
DI INDONESIA
|
Herbert Feith
(Australia)
|
· aristokrasi Jawa
· wiraswasta Islam.
|
Clifford Greertz (Amerika Serikat)
|
·
santri,
·
abangan
·
priyayi.
|
Hildred Greertz
(Amerika Serikat)
|
· petani pedalaman Jawa
dan Bali,
· masyarakat Islam pantai
· masyarakat pegunungan
|
Labels: PPKN